Friday, October 15, 2021

Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

TULISAN REFLEKTIF KRITIS

Apa yang Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran adalah kemerdekaan. Dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara, kemerdekaan dalam pendidikan itu berarti tidak hidup terperintah, berdiri tegak karena kekuatan sendiri dan cakap mengatur hidupnya dengan tertib. Beliau juga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya). Dalam proses menuntun anak diberi kebebasan, namun pendidik sebagai pamong dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya  sehingga anak menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks Pendidikan Indonesia saat ini dan konteks Pendidikan di sekolah Anda secara khusus?

Saat ini peserta didik di Indonesia dihadapkan dengan tantangan abad ke-21. Mereka harus siap hidup di abad ke-21 ini. Untuk itu mereka harus dibekali dengan kecakapan hidup abad ke-21. Saatnya pendidikan di Indonesia ditujukan untuk mempersiapkan bekal hidup anak untuk menghadapi tantangan di abad ke-21 itu, yaitu fokus pada kompetensi, mengajarkan murid untuk menalar dan memiliki kemandirian. Tujuan belajar bukan untuk siap ujian, namun untuk siap hidup, bukan besarnya angka, namun kompetensi dan karya yang bermakna, bukan ujian standar namun ujian bermakna untuk membangun kesadaran, bukan menghafal namun menalar dan menyelesaikan persoalan, bukan kepatuhan namun kemandirian. Spirit merdeka ini harus ditanamkan sejak dini mulai dari saat anak sekolah, sehingga mental merdeka itu tertanam utuh di dalam dirinya selama mereka menempuh pembelajaran dalam 12 tahun masa pendidikan mereka. Hal itu akan membuat peserta didik memiliki mental merdeka sepanjang hidupnya, hidup kompeten dan mandiri, mampu memerintah diri sendiri.

Hal-hal tersebut di atas itu bisa tercapai dengan menerapkan pemikiran spirit merdeka oleh Ki Hajar Dewantara. Selama proses pendidikan, peserta didik mengatur lingkungan belajarnya sendiri, termasuk mengatur tujuan, menetapkan strategi dan memantau perkembangan sesuai dengan tujuannya. Peserta didiklah yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Guru harus melibatkan peserta didik dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar. Maka dengan spirit merdeka ini, peserta didik didorong untuk memiliki mental merdeka dalam kehidupannya sehingga mereka mampu memiliki kompetensi dan kemandirian.

Secara khusus relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan di sekolah saya adalah bahwa peserta didik di sekolah saya memiliki keberagaman minat dan kebutuhan. Keberagaman ini semakin kompleks dengan sekolah saya yang merupakan sekolah kejuruan. Jadi, nyata sekali bahwa kebutuhan dan minat belajar peserta didik di sekolah saya itu sangat beragam. Oleh karena itu pembelajaran tidak boleh disajikan dengan cara yang sama untuk semua siswa dan kelas, harus ada diferensiasi pengalaman belajar sesuai minat, cara belajar dan ketersediaan sumber belajar di sekitar peserta didik. Guru tidak boleh menggunakan resep yang sama untuk semua peserta didik dan semua program studi. Untuk itu, guru harus melibatkan peserta didik dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar. Dengan demikian peserta didik merasa memiliki proses belajar tersebut dan itu akan menumbuhkan rasa tanggung jawab akan proses tersebut.  Tambahan lagi siswa SMK harus disiapkan untuk mampu bekerja atau berwirausaha sesudah menamatkan sekolahnya, maka spirit merdeka oleh Ki Hajar Dewantara ini harus mereka miliki sebelum memasuki dunia usaha atau dunia industri supaya nantinya mereka siap hidup di masyarakat luas.

Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

Saya belum sepenuhnya melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru. Saya masih perlu belajar lagi tentang penerapan pemikiran ini di kelas dan lingkungan sekolah secara holistik.

Guru yang memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru adalah guru yang memiliki komitmen pada tujuan, yaitu melakukan praktik yang membuatnya sadar utuh terhadap pembelajaran yang esensial, memahami dan memprioritaskan murid sebagai subjek dalam pembelajaran, menetapkan tujuan dan target yang realistis dicapai dalam pembelajaran dan pengembangan diri. Saya masih sering memperlakukan peserta didik saya sebagai objek pembelajaran.

Guru yang memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru adalah guru yang mandiri pada cara yaitu merancang pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan kesiapan murid, mencari cara yang efektif untuk mengatasi kesulitan yang ditemui pada pembelajaran murid, mengikuti kegiatan (berkomunitas, berbagi, pelatihan, coaching, dll) untuk melakukan pengembangan diri. Saya masih harus banyak lagi mengikuti pelatihan supaya rancangan pembelajaran saya benar benar sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan peserta didik dan menemukan cara cara efektif dalam pembelajaran.

Guru yang memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru adalah guru yang melakukan refleksi berkala, yaitu membuat catatan reflektif harian untuk mengenal apa yang sudah efektif dan apa yang perlu diperbaiki, meminta umpan balik dari rekan guru, kepala sekolah/madrasah untuk memperbaiki pembelajaran, dan menindaklanjuti hasil refleksi dan umpan balik pada rencana pembelajaran pengembangan diri. Saya masih kurang konsisten dalam melakukan refleksi harian yaitu meminta umpan balik dari rekan guru. Mulai saat ini saya akan mempertimbangkan hal itu dalam refleksi harian saya.

Oleh karena itu, saya siap untuk melakukan perubahan dari diri saya sendiri dulu, menuntaskan modul ini sehingga saya mampu melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru.

 

HARAPAN DAN EKSPEKTASI

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Saya berharap saya akan :

  1. memiliki pemahaman yang benar tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran.
  2. mampu melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Saya ingin melihat mereka:

  1. bahagia saat belajar di kelas saya
  2. merasa memiliki proses belajar seutuhnya
  3. memiliki mental merdeka yaitu tidak menunggu diperintah

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan yang saya harapkan  yaitu adanya ruang untuk kolaborasi sesama Calon Guru Penggerak, kuis sederhana untuk mengecek pemahaman akan setiap materi.

Materi yang saya harapkan adalah materi yang sistematis dan praktis dalam penerapannya. Materi tersedia dalam bentuk pdf yang bisa diunduh atau dicetak secara mandiri. Pemaparan materi disajikan dalam berbagai media seperti video, dokumen dan infografis.

Manfaat yang saya harapkan adalah bahwa melalui penjelasan dalam modul ini saya bisa mencapai indikator pencapaian kompetensi saya sebagai calon guru penggerak yang digariskan untuk modul ini.

No comments:

Post a Comment

Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 4

Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 4 yang mengusung tema Festival Panen Hasil Belajar di Kabupaten Humbang Hasundu...