Saya sudah mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak selama kurang lebih satu bulan sejak bulan Oktober 2021 yang lalu. Ada banyak hal baru yang saya pelajari dalam setiap aktivitas di setiap modulnya, khususnya di modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak ini. Materi tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak ini tidak terpisahkan dengan materi di modul sebelumnya yaitu, Refleksi Filosofis tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak ini hadir sebagai refleksi filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yag setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. (KHD, 1936. Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1 paragraf 4)
Tindakan menuntun merupakan tindakan bukan hanya sekedar memberi arah secara lisan, namun lebih dari pada itu. Guru harus menjadi teladan bagi murid-muridnya, teladan yang patut ditiru dan tidak menyesatkan anak-anak. Guru harus memberi teladan yang sesuai dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila sehingga dengan kekuatan kodratnya, anak anak mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan di dalam hidupnya. Dengan demikian, seorang guru harus memiliki nilai-nilai luhur yang mampu mengarahkan orang-orang yang meneladaninya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan itu.
Menjadi Guru Penggerak harus terlebih dahulu memahami bagaimana dirinya tergerak, bergerak dan menggerakkan. Guru Penggerak harus tergerak untuk berani mengubah diri sendiri, berani mengubah sudut pandangnya dan berani untuk berpihak pada murid. Dengan kata lain, Guru Penggerak harus memiliki nilai-nilai di dalam dirinya. Dengan demikian, Guru Penggerak akan mampu bergerak menjalankan perannya sehingga mampu menggerakkan orang-orang di sekitarnya untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Di dalam menanamkan nilai-nilai dan menjalankan peran sebagai Guru Penggerak, seorang Guru Penggerak harus mampu berpikir lambat di dalam menemukan strategi, mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Tanpa itu seorang Guru Penggerak tidak akan mampu bergerak dan menggerakkan orang lain. Salah bertindak akan mempengaruhi nilai dan perannya di mata orang lain khususnya murid-muridnya. Hal ini dikhawatirkan akan memberi teladan yang buruk bagi murid-muridnya atau bahkan tidak membawa anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan di dalam hidupnya. Hal-hal yang kurang menyenangkan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya akan sulit dilupakan oleh murid tersebut, bahkan bisa saja akan mempengaruhi kehidupan anak tersebut di masa yang akan datang. Oleh karena itu, guru tidak boleh reaktif terhadap sikap dan perilaku siswa yang menurut guru tidak baik. Setiap tindakan ada tujuan dan alasannya. Guru harus mempertimbangkan hal itu saat berhadapan dengan murid-muridnya. Demikian pula halnya dengan teladan yang baik, yang berkesan kepada murid, pasti akan selalu mereka kenang dan mempengaruhi kehidupan anak dengan baik hingga di masa depan. Seperti halnya saya saat masih sekolah, bahkan sudah lama terjadi, saya masih ingat kenangan kurang menyenangkan dan juga mengesankan bagi saya di masa lampau.
Sebelum menjalankan perannya, seorang Guru Penggerak harus menanamkan nilai-nilai berikut di dalam dirinya:
- Mandiri: Guru Penggerak tidak bergantung kepada orang lain. Guru Penggerak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
- Reflektif: Guru Penggerak melakukan refleksi terhadap praktik mengajar, mengevaluasi kelebihan dan kekurangan di dalam mengajar dan meminta umpan balik dari guru dan murid.
- Kolaboratif: Guru Penggerak harus mampu bekerja samam dengan siapa saja dan kapan saja untuk mencapai tujuannya.
- Berpihak pada Murid: Segala daya dan upaya yang dilakukan oleh Guru Penggerak adalah untuk kepentingan dan kemajuan murid.
- Inovatif: Guru Penggerak harus mampu menemukan ide-ide baru dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran.
- Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
- Berkebhinnekaan Global
- Mandiri
- Bergotong-Royong
- Bernalar Kritis
- Kreatif
- Menjadi pemimpin pembelajaran
- Menjadi coach bagi guru lain
- Mendorong kolaborasi antar guru
- Menggerakkan komunitas praktisi
- Mewujudkan kepemimpinan murid
- melibatkan murid secara aktif dalam pembelajaran dan kegiatan sekolah
- melibatkan guru lain untuk meminta saran dan masukan serta evaluasi terhadap praktik pembelajaran yang telah dilakukan
- melibatkan orang tua sebagai pendamping dan sumber belajar siswa
- terlibat aktif dalam organisasi profesi atau komunitas lain dan bekerja sama dengan komite sekolah, pemerintah setempat dan instansi terkait.
No comments:
Post a Comment